Jakarta - Penjualan mobil
Suzuki masih positif pada semester I/2013 kendati pasar otomotif
nasional mengalami tekanan akibat penaikan harga bahan bakar minyak
bersubsidi dan melambungnya suku bunga paska penaikan BI Rate menjadi
6,5%.
Endro Nugroho,
Sales Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), selaku agen tunggal
pemegang merek Suzuki, mengatakan kinerja penjualan Suzuki pada paruh
kedua tahun ini tetap positif karena banyaknya pemesanan (inden) yang
belum terpenuhi, terutama Ertiga dan pikap.
"Kinerja penjualan
Suzuki ke depan tetap tumbuh positif karena dampak penaikan harga bahan
bakar bersubsidi relatif tidak menyurutkan pemesanan dari konsumen,
termasuk kemungkinan adanya dampak penaikan BI Rate," katanya menjawab
siaran pers nya.
Menurutnya,
pemesanan terhadap kendaraan mulit purpose vehicle Ertiga serta mobil
komersial pikap Carry Futura dan APV Mega Carry cukup tinggi, dan sampai
bulan depan belum seluruhnya dapat dipenuhi karena volume permintaannya
melampaui di atas kapasitas produksi.
Permintaan yang
cukup tinggi terhadap Suzuki, lanjutnya, juga dialami kendaraan kompak
Splash yang selama Mei 2013 berhasil membukukan penjualan sebanyak 1.000
unit, dan bersama varian yang lain, yaitu Swift, SX4 dan Grand Vitara
menyumbang 9,4% terhadap total penjulan Suzuki.
Dia menjelaskan
total penjualan seluruh produk Suzuki selama smester I/2013 mencapai
15.578 unit untuk whole sales dan ritel sales menembus angka 13.778
unit, sehingga menempatkannya pada urutan ke dua dalam pencapaian
penjualan otomotif nasional.
Kontribusi terbesar dari total
penjualan tersebut, lanjutnya, berasal dari Suzuki Ertiga mencapai 6.555
unit atau 42,1%, disusul Carry Futura 1.5 (komersial dan penumpang)
4.664 unit (29,9%), APV penumpang dan komersial (Mega Carry) 3.241 unit
atau 18,6% dari total penjualan Suzuki.
No comments:
Post a Comment