Seberapa
pun mahalnya kendaraan milik Anda tidak akan menjamin selamat dari sebuah
kecelakaan. Akan tetapi faktor keselamatan itu ditentukan oleh sikap Anda dalam
berkendara.
Namun
banyak terjadinya kecelakaan juga bisa disebabkan akibat tidak tahunya para
pengendara melakukan pemberhentian kendaraan dengan baik dan benar.
"Cara
berhenti yang baik dan benar itu menjadi hal yang sangat penting. Namun memang
ada beberapa cara untuk bisa melakukannya dengan baik dan benar,"ujar
Executive Director Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) Bintarto Agung
beberapa waktu lalu.
Nah
untuk mengetahui bagaimana melakukan pemberhentian dengan baik dan benar, ada
baiknya anda membaca yang satu ini.
1.
Pemberhentian di situasi normal.
Kondisi
normal sudah pasti Anda mengetahuinya, dimana pemberhentian dilakukan secara
biasa yang sering dilakukan para pengendara dan kedua di saat kondisi darurat.
2.
Pemberhentian dalam kondisi darurat.
Ada
dua cara untuk bila anda bertemu di situasi seperti ini.
Pertama,
disebut dengan Threshold atau dengan cara mengambang. Dengan menekan kuat pedal
rem hingga batas sesaat sebelum roda terkunci agar roda depan tetap bisa
diarahkanketempat yang lebih aman. Karena ban masih memiliki cengkraman
terhadap permukaan jalan.
Kedua,
disebut dengan cara mengocok rem atau biasa disebut Cadence or pulse braking.
Pemberhentian ini dilakukan dengan cara memompa atau mengocok pedal rem. Namun
dengan tekanan dan felkuensi yang tetap,"
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jarak pengereman :
- Kecepatan
- Kondisi Jalan
- Kondisi kendaraan
- Inklinasi Jalan
- Berat Kendaraan
- Kekerasan Jalan
- Ban
- Koefesien gesek
- Sistem rem
- Teknik Pengereman
- Sistem Suspensi
- Cuaca
No comments:
Post a Comment