Jakarta - Regulasi bagi mobil murah LCGC sudah siap
diaplikasikan setelah sebelumnya Kementerian Perindustrian menyetujui
dan kini sampai di tahap Kementerian Hukum dan HAM. Menteri
Perindustrian MS Hidayat yang ditemui sejumlah wartawan pun menyampaikan
harga jual maksimal yang dipatok di angka Rp 95 juta. Namun ia juga
mengimbuhkan bahwa harga itu masih bisa beradaptasi.
"(Regulasi) Sebentar lagi. Harga maksimalnya itu, tapi masih bisa beradaptasi, tergantung transmisi dan teknologi," ungkapnya.
Sejumlah produsen memang sudah bersiap dengan pasar ini. Toyota
dan Daihatsu sudah lebih dulu hadir bekerja sama dengan Astra
menghadirkan Agya dan Ayla. Sementara itu, Suzuki yang sempat menawarkan
Alto kemudian menghadirkan Wagon R. Adapun Honda meredefinisi hadirnya
Brio dengan mempersiapkan versi murahnya dengan berembel-embel "Satya".
Mengenai pengaplikasian transmisi, teknologi, atau lainnya. Agya
sebagai produk Toyota tahun lalu dipamerkan tanpa adanya VVT-i. Selain
itu, Agya-Ayla dipasarkan dengan transmisi matik yang belum mengadopsi
model CVT.
CVT
sendiri dianggap lebih unggul dibanding model transmisi matik lama yang
mengandalkan planetary gear (gigi planet). Dengan susunan bak planet
mengorbit matahari, gigi-gigi itu berputar-berhenti-menahan gerak satu
sama lain agar mendapatkan tahap gigi satu, dua, tiga, dan mundur atau
lebih simpel lagi.
Cara kerja ini tidak sepresisi CVT yang
rasionya cukup lebar karena menggunakan dua "payung" pulley
depan-belakang yang berputar dan akan menguncup satu sama lain, dan
terhubung dengan belt. Selain lebih nyaman, hal ini pun memberi pengaruh
pada efisiensi bahan bakar. Namun mengenai ini, bukan tidak mungkin
akan ada pertimbangan lagi setelah mobil tersebut menunggu nyaris
setahun untuk dipasarkan.
No comments:
Post a Comment